MAKALAH
“EKOSISTEM”
Disusun Oleh:
1.
SHINTA REVIAN AYUNDA
2.
SHINDYA EKA FARISKA
3.
DEVI SULASTIANA
4.
QURROTUL AINIYAH
SMPN
2 SARONGGI
TAHUN
PELAJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh ini tepat pada waktunya yang berjudul EKOSISTEM
Dengan
selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan
dari makalah ini.
Saronggi, Februari 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
A.
Pengertian Ekosistem..................................................................................................... 2
B. Komponen-komponen
dalam Ekosistem........................................................................ 2
C. Pola
Makanan Dalam Ekosistem.................................................................................... 3
D. Tipe-Tipe
Ekosistem....................................................................................................... 4
E.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem............................................................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ekosistem adalah suatu proses
yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga
komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua
komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan
dengan air.
Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu
kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya
masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan
dari ekosistem ini akan terus terjaga.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja komponen-komponen dalam
ekosistem?
3. Bagaimana pola makanan dalam
ekosistem?
4. Apa jenis-jenis ekosistem?
5. Faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi ekosistem?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini,
yaitu:
1. Mengetahui penjelasan dari
Ekosistem.
2. Memahami hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui konsep tentang ekosistem
4. Memahami pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan
dari setiap unitbiosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organismedan lingkungan fisik sehingga aliran
energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus
materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam
komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan
pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnyamikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu
sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".
B.
Komponen-komponen
dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen
utama, yaitu :
1.
Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam
ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan
tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air,
penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan
nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan
dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses
fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu
yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2.
Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen
biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan
tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan
tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c. Konsumen III adalah konsumen/makhluk
hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan
segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen
terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan
dimakan.
3.
Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat
menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
C.
Pola
Makanan Dalam Ekosistem
Organisme
Autotrof adalah
semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa
bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui
proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan
hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme
autotrof ini yaitu :
1. Fotoautotrof yang merupakan
organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik.
2. Kemoautotrof yang merupakan
organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan
sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan
proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Organisme
Heterotrof adalah
semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman
faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan
makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
ü Konsumen yang secara langsung
memakan organisme lain
ü Pengurai yang mendapatkan makanan
dari penguraian bahan organik dari bangkai
ü Detritivor yang merupakan pemakan
partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah
dan cacing.
D.
Tipe-Tipe
Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem,
yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1.
Ekosistem Akuatik
(air)
Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air
rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan daur
higrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal (pembuangan yang
mudah dan murah).
Beberapa faktor pembatas dalam
ekosistem air tawar diantaranya:
1.
Kejernihan
2.
Temperatur
3.
Arus
4.
Oksigen
5.
Garam
biogenik dalam air.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dancuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air
mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk
ekosistem air mengalir adalah sungai.
ü Air tergenang. Contohnya: danau,
kolam, rawa dan mangrove.
ü Air mengalir. Contonhya: mata air,
aliran sungai, dan selokan.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi
dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar
25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat
batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah yang disebut daerahtermoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat
bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plakton serta
ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke
bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang
berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan
wilayah permukaan secara horizontal.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan
laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari
memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan
yang hidup diestuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain
berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di
gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea
pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem
ini menjalar dan berdaun tebal.
Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung
sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan
gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan
seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro
organisme, dan ikan, hidup di antarakarang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut,
ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran
terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Adapun manfaat terumbuh karang antara lain:
·
Berperan
penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan (sebagai feeding ground, fishing
ground, spanwning ground dan nursery ground)
·
Mencegah
terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
·
Sebagai
daya tarik wisata bahari
·
Secara
global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap kalsium yang mengalir dari
sungai ke laut
·
Sebagai
penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut
dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri
yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya
kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di
darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai
yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat
hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
2.
Ekosistem Terestrial
(darat)
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif
banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari,
variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari
sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas,
yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
b)
Hutan
Magrove
Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di
daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas
hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang terluas di dunia (2,5 – 3,5
juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari Brazil).
Adapun fungsi ekologinya yaitu:
ü
Sebagai
peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami), angin, dan badai
ü
Melindungi
daerah pantai dari bahaya abrasi
ü
Sebagai
penyerap nutrien organik, penahan lumpur, dan perangkap sedimen
ü
Sebagi
daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiakan ikan, udang, dan hewan liar
lainnya.
c)
Hutan
Rawa
Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah.
Rawa Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim sedang.
Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena keadaan iklim, tetapi karena
keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa yang terbesar di
pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Sumatra
Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di Jawa Tengah. Vegetasi
yang dominan adalah enceng gondok, teratai, pohon, bungur, dan dadap.
Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus dan tidak berdaun lebat.
Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya ditemukan babi hutan, macam-macam ulat
air, ikan-ikan dan burung pencakar ular.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60
inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana
yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat
sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerahtropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih
25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air)
tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan
yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun
adalah gersang dan curah hujanrendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim
yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula
tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan
yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki
emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis
pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam
gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesiesseperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung
yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub
utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan
tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah
sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayahYugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri
yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan
dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis
yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
3.
Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem
yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan
mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi
pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan
adalah :
5. Perkebunan sawit
7. Ekosistem ruang angkasa
Ekosistem kota memiliki metabolisme
tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan
tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi
dan panas. Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang
dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua
ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
E.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Ekosistem
1. Penggunaan Bahan Kimia
Sekarang ini banyak kegiatan manusia
yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian,
para petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.
2. Penebangan Hutan
Jika penebangan hutan dilakukan
secara besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul
dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.
3. Pemburuan Liar
Sebagian manusia ada yang gemar
berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat
menyebabkan hewan menjadi punah.
4. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk
menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar.
Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut
menghasilkan gas karbon diokasida.
5. Pembuangan Limbah Sampah
Jika pengolahan sampah tidak
dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat
sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil
pembuangan sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang
hidup di dalamnya mati.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas
dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun
atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen
biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk
hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
B.
Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan
lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus
menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan
keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang
lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri
Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid II.
Jakarta: Erlangga.
Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM.
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Jakarta: UI.
Parjatmo, Widjaja. 1987. Biologi Umum I. Bandung: Angkasa.
Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM.
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Jakarta: UI.
Parjatmo, Widjaja. 1987. Biologi Umum I. Bandung: Angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar