BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Dalam sastra indonesia terdapat
banyak jenis karya sastra seperti cerita ulang.
teks
cerita ulang berbeda dengan pantun karena mendeskripsikan peristiwa yang telah
terjadi dan teks tersebut menggambarkan pertanyaan apa, kapan, dimana, mengapa,
bagaimana dan siapa dalam suatu peristiwa, selain itu cerita ulang disampaikan
baik secara lisan maupun tulis.
Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa kedudukan cerita ulang di era modern ini sudah
mulai sedikit peminatnya dikarenakan kurangnya minat membaca, dan tidak
mengetahui seluk beluk dari teks tersebut.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Untuk
mengetahui arti dari cerita ulang
2. Untuk
mngetahui ciri-ciri dan jenis dari cerita ulang
3. Untuk
mengetahui bagaimanakah struktur teks dan cara cerita ulang.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
judul tersebut diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah pada :
1. Apakah
yang dimaksud dengan cerita ulang?
2. Bagaimanakah
Ciri-ciri dan Jenis dari Cerita Ulang?
3. Bagaimanakah
struktur teks dalam cerita ulang?
4. Bagaimanakah
langkah-langkah dalam pembuatan cerita ulang?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Cerita Ulang
Teks
cerita ulang (recount text) adalah teks yang mendeskripsikan
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi secara berurutan. Teks tersebut
menggambarkan pertanyaan apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana, dan siapa
dalam suatu peristiwa.teks cerita ulang ditulis baik sebagai sarana informasi
maupun hiburan. Selain itu, cerita ulang berkarakteristik fokus pada tokoh atau
peristiwa. Teks cerita ulang memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut:
1. Menggunakan keterangan
waktu
Keterangan
merupakan salah satu unsur kalimat. Keterangan merupakan salah satu unsur
kalimat yang memberikan informasi tambahan. Jenis keterangan yang sering
terdapat dalam teks cerita ulang adalah keterangan waktu seperti kemarin,
minggu lalu, atau tahun lalu
2. Menggunaka konjungsi
atau kata penghubung
Konjungsi
berfungsi untuk mengurutkan cerita. Dalam bahasa indonesia, konjungsi dibagi
menjadi tiga yaitu:
konjungsi
koordinatif, contohnya: dan, atau, tetapi, sedangkan, dan serta
konjungsi korelatif,
contohnya: baik.., maupun..., tidak hanya..., tetapi juga..., bukan hanya...,
melainkan juga..., dan entah...entah...
konjungsi
subordinatif, contohnya: jika, setelah, agar, sebab, karena dan sehingga
konjungsi
antarkalimat, contohnya: namun, sebaliknya, oleh karena itu, jadi dan
sebelum itu.
Konjungsi
antarparagraf, contohnya: adapun, akan hal, dalam pada itu, alkisah,
arkian, dan syahdan.
3. Menggunakan verba atau
kata kerja
Verba
merupakan jenis kata yang menyatakan perbuatan. Dalam cerita ulang, verba
digunakan untuk menyatakan tindakan-tindakan yang dilakukan tokoh. Verba
dibedakan menjadi empat yaitu:
Verba transitif
merupakan verba yang membutuhkan objek
Verba intrasitif merupakan verba
yang tidak membutuhkan objek
Verba aktif adalah
verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku
Verba pasif adalah
verba yang subjeknya berperan sebagai penderita
4. Menggunkan pronomina
atau kata ganti
Pronomina
adalah jenis kata yang berfungsi untuk menggantikan nomina atau frasa nomina.
Pronomina dibedakan menjadi lima yaitu:
a) Kata ganti orang,
dibedakan menjadi:
Kata
ganti orang pertama dibedakan menjadi kata ganti orang pertama tunggal
dan kata ganti orang pertama jamak.
Kata
ganti orang kedua terdiri atas kata ganti orang kedua tunggal dan kata
ganti orang kedua jamak.
Kata ganti
orang ketiga dibedakan menjadi kata ganti orang ketiga tunggal dan
kata ganti orang ketiga jamak.
b) Kata ganti pemilik
adalah kata ganti yang menunjukkan kepemilikkan. Contoh, -ku, -mu, -nya. Kata
ganti tersebut tidak bisa berdiri sendiri tetapi membutuhkan kata lain
c) Kata ganti penanya
sering digunakan untuk bertanya.
d) Kata ganti penunjuk
digunakan untuk menunjuk benda tertentu. Contoh, ini, itu, sana dan sini.
e) Kata ganti tidak tentu
Teks
cerita ulang terbentuk dari tiga struktur yaitu:
a. Orientasi, merupakan bagian
pendahuluan dalam sebuah cerita baik pengenalan sifat tokoh, latar cerita,
maupun alur cerita.
b. Rangkaian peristiwa, mendeskripsikan
kejadian-kejadian secara berurutan atau kronologis.
c. Orientasi ulang, berisi
simpulan atau opini personal terkait peristiwa yang terjadi.
Hal-hal
yang diperhatikan dalam membuat cerita ulang, yaitu:
1. Menentukan tema
2. Melakukan observasi
atau pengamatan
3. Menentukan unsur-unsur
intrinsik
4. Membuat sinopsis
5. Mulai menulis
6. Menyunting hasil
tulisan
Jenis-jenis
cerita ulang yaitu:
a. Cerita ulang
personal adalah cerita ulang yang melibatkan penulis atau pencerita secara
personal didalamnya.
b. Cerita ulang fakta
adalah cerita ulang yang merekam suatu peristiwa berdasarkan kenyataan
c. Cerita
ulang imajinasi adalah cerita ulang yang dicipatakan berdasarkan pengalaman
imajinasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada bab
terakhir dalam penulisan Makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
karya sastra Indonesia seperti cerita ulang.
cerita ulang merupakan karya sastra serapan negara lain lalu berkembang
di indonesia dalam kurun waktu yang berbeda.
3.2 Saran
Adapun
beberapa saran yang menurut penulis dapat membantu memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam analisa terhadap cerita ulang yaittu:
1. Membaca
dengan cermat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui struktur, dan ciri-ciri
teks tersebut.
2. Membuat
kerangka teks yang ingin dibuat sesuai dengan prosedur. Hal ini dimaksudkan
untuk membuat teks yang penulis atau pembaca inginkan
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Andri. 2008. Latar Belakang Bahasa Indonesia.
Tersedia: http://boeroet22cool.blogspot.com. Diakses pada tanggal 20 november 2014. Waktu 19:55 WIB.
Fajar. Karya Ilmiah Cerpen. Tersedia: http://messifajar.wordpress.com. Diakses pada tanggal 20 november 2014. Waktu 20:44 WIB.
Zulinarti, desi. 2012. Makalah Pantun. Tersedia: http://eci-muachpinky.blogspot.com. Diakses pada tanggal 20 november 2014. Waktu 20:46 WIB.
“Anonim”. 2013. Pengertian, jenis, ciri pantun.
Tersedia: http://www.pengertianahli.com. Diakses pada tanggal 22 november 2014. Waktu
19:25 WIB.
Shalima, Irsyadi & darmawati, uti. 2014. PR Bahasa
Indonesia. Klaten: Intan Pariwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar