-POHON JATI
Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.[1] Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air.[2] Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa.[1]
-POHON MERANTI
Meranti termasuk keluarga Dipterocarpaceae. Secara harfiah, Dipterocarpaceae berasal dari kata latin, yaitu di = dua, carpa=carpus=sayap, yang berarti buah bersayap dua. Jenis Dipterocarpus (jenis-jenis Kruing), Cotylelobium dan Anisoptera (jenis-jenis mersawa) umumnya bersayap dua, sedangkan Hopea (jenis-jenis merawan), Parashorea dan Shorea (jenis-jenis meranti, bangkirai dan balau) memiliki sayap bervariasi antara 2-5, namun Vatica (jenis-jenis resak) memiliki sayap yang sangat pendek bahkan tanpa sayap. Pohon meranti memiliki bentuk batang bulat silindris, dengan tinggi total mencapai 40-50 m.
Meranti pada
umumnya berbunga dan berbuah 4-7 tahun sekali yang disebut dengan musim berbuah
masal. Di Arboretum Bogor ada jenis Dipterokarpa lain yang berbuah tiap tahun
yaitu Hopea odorata (merawan) dan Anisopteramarginata Musim buah
masak meranti bervarisi tergantung jenis dan lokasinya. Di Hutan Penelitian
Haur Bentes, Jasinga, jenis S. leprosula, S. pinanga, S. stenoptera, S.
mecistopteryx buah masak pada bulan Desember-Maret, sementara Hopea
mengerawan, Hopea sangal, H. odorata buah masak pada bulan Juli-September.
Di Sumatra, S. parvifolia dijumpai berbuah pada bulan Desember Januari, Shorea
acuminata berbuah pada bulan Oktober-Desember.
-POhon mahoni
Mahoni adalah anggota suku Meliaceae yang mencakup 50 genera dan 550 spesies tanaman kayu.[1] Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35–40 m dan diameter mencapai 125 cm.[2] Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.[2] Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.[2] Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan.[3] Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat.[4] Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.[5] Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai.[6]
-POHON BERINGIN
Beringin sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat. Sesaji sering diberikan di bawah pohon beringin yang telah tua dan berukuran besar karena dianggap sebagai tempat kekuatan magis berkumpul. Beberapa orang menganggap tempat di sekitar pohon beringin adalah tempat yang “angker” dan perlu dijauhi.
-pohon pinang
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau Betel nut tree, dan nama ilmiahnya adalah Areca catechu.
=BUNGA ANGGREK
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak bunga indah dan berwarna-warni
=bunga bougenville
Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif ("bunga") tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (bractea)).
Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas. Nama Inggris bunga ini adalah Bougainvillea yang diambil dari nama Sir Louis Antoine de Bougainville, seorang prajurit AL Perancis.
=cendana
(sandalwood)
Cendana(Sandelwood),,
merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah,
bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta
sangkur keris (warangka).
Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka
kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9.
Di Indonesia,
kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor,
meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa
dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit
pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung
pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung
kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau
dibudidayakan.[2]
-pohon akasia
Akasia (pengucapan
bahasa Inggris: [əˈkeɪʃə]) adalah genus dari semak-semak
dan pohon yang
termasuk dalam subfamili Mimosoideae dari familia Fabaceae, pertama kali diidentifikasi di Afrika oleh ahli botani
Swedia Carl Linnaeus
tahun 1773. Banyak
spesies Akasia non-Australia yang cenderung berduri, sedangkan mayoritas Akasia Australia tidak. Akasia adalah tumbuhan polong,
dengan getah dan daunnya biasanya mempunyai bantalan tannin dalam
jumlah besar. Nama umum ini berasal dari ακακία (akakia), nama yang
diberikan oleh dokter-ahli botani Yunani awal Pedanius
Dioscorides (sekitar 40-90 Masehi) untuk
pohon obat A.
nilotica dalam bukunya Materia
Medica.[2]
Nama ini berasal dari kata bahasa Yunani
karena karakteristik tanaman Akasia yang berduri, ακις (akis,
"duri").[3]
Nama spesies nilotica diberikan oleh Linnaeus dari jajaran pohon Akasia
yang paling terkenal di sepanjang sungai Nil.
Akasia juga dikenal sebagai pohon
duri, dalam bahasa Inggris disebut whistling thorns ("duri bersiul ")
atau Wattles,atau yellow-fever acacia ("akasia demam
kuning") dan umbrella acacias ("akasia payung").
-NANGKA
Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang
bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat,
melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan
mengeluarkan getah putih
pekat apabila dilukai.
Daun tunggal, tersebar, bertangkai
1–4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat
telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5–25 cm, dengan pangkal
menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing.
Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan
meninggalkan bekas serupa cincin.
Tumbuhan nangka berumah satu
(monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek
dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua.
=TUMBUHAN JAMU
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal.
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
-kina
Kina adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum. Ini merupakan salah satu jenis malaria yang umum terjadi di Indonesia sekaligus malaria yang paling serius sehingga langkah penanganannya sering kali dilakukan di rumah sakit.Kina dapat digunakan secara individu atau tergabung dengan obat antimalaria lain. Obat ini berfungsi membunuh parasit yang masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk.
-jambu
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku
jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.
Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang
(Syzygium samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah
hampir serupa. Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua-duanya kerap dinamai
dengan nama umum jambu air atau jambu saja. Jambu air mudah ditanam dan di
budidaya.
-jambu
Jambu batu
(Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu
siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan
ke Indonesia
melalui Thailand.
Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih
atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
-durian
Durian
adalah nama tumbuhan
tropis yang
berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa
dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan
berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit).
Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya,
namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
-salak
Salak
adalah sejenis palma
dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala (Min., Mak.,
Bug.,[1]
dan Thai).
Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake
fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah
ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.
-cempedak
Dikenal secara luas sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga memiliki beberapa nama lokal seperti bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia)[2], baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau) tiwadak (Banjar) dan lain-lain.
-lada
Lada,
disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi
Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati.[1]
Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik.[1]
Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.[2]
Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana
sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.[2]
Tanaman ini merupakan salah satu komoditas
perdagangan dunia
dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar.[3]
Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah)
yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000
mencapai 280.000 ton.[3]
Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak
para petani
lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.[4]
-sorghum
Sorgum (Sorghum
spp.) adalah tanaman
serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan
ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum berada pada
urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia
Selatan dan Afrika
sub-sahara.
-cokelat
Kakao (Theobroma
cacao L.) adalah pohon
budidaya di perkebunan
yang berasal dari Amerika Selatan, namun sekarang ditanam di berbagai
kawasan tropika.
Dari biji tumbuhan
ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Kakao
merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat
mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya
dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping
yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.
-cengkeh
-jeruk bali
So, jeruk Bali tidak hanya mengandung vitamin C yang dipercaya dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, ebih dari itu, bermanfaat sebagai anti-aging yang handal.
Kandungan seratnya yang mudah larut membuat jeruk bali juga bersahabat dengan pencernaan. Bahkan, efektif meluruhkan kolesterol, dan mencegah kolesterol masuk ke sistem peredaran darah. Ini tentu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
-jarak
Sebutan untuk pohon jarak di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah. Di Jawa Barat disebut 'Kaliki'. Di Sumatera, jarak dikenal dengan nama Dulang ada juga yang menyebutnya dengan Gloah. Di Madura, jarak disebut dengan Kalek.