FAUNA
INDONESIA BAGIAN BARAT
1. Burung
hantu
Burung hantu adalah
kelompok burung yang
merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora,
pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya,
terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh
dunia kecuali Antartika,
sebagian besar Greenland, dan
beberapa pulau-pulau terpencil.
2. Gagak
Gagak adalah anggota burung pengicau (Passeriformes) yang termasuk dalammarga Corvus, suku Corvidae.
Hampir
semua jenis burung ini berukuran relatif besar dan berwarna bulu dominan hitam.
Daerah sebarannya ada di seluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian di Amerika Selatan.
Di antara
jenis-jenis unggas, gagak
diketahui mempunyai tingkat kecerdasan tertinggi di antara para burung.[1] Kualitas ini sudah sejak lama
diketahui manusia, khususnya dalam keterampilannya mencuri berbagai alat bantu
manusia. Hewan ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan
permasalahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.
3. Jalak
Jalak (Ingg. starling) adalah nama sekelompok burung pengicau dari sukuSturnidae. Burung yang umumnya berukuran
sedang (sekitar 20–25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus.
Berkaki panjang sebanding dengan tubuhnya. Bersuara ribut, dan berceloteh
keras, kadang-kadang meniru suara burung lainnya. Di alam, burung ini
kebanyakan bersarang di lubang-lubang pohon.
Burung
jalak relatif mudah dijinakkan. Dalam kandang burung ini sangat aktif bergerak
dan berkicau. Karena itu penggemar burung kicau memelihara burung ini untuk
melatih jenis burung kicau lain.
4. Burung
elang
Elang merupakan salah satu dari hewan yang terdapat di seluruh Indonesia. DalamBahasa inggris, eagle atau elang merujuk pada burung pemangsa
berukuran besar dari suku Accipitridae terutama genus Aquila. Sementara itu burung-burung pemangsa yang lebih kecil dalam Daftar Burung Indonesia nomor 2 disebut Elang-alap (Hawk, genus Accipiter).
5. Burung
merak
Merak
biru atau Merak india, yang dalam nama
ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak.
Merak biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa
berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230 cm, dengan penutup ekor
yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul
tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung
jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan
garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti
betina.
6. Burung
kutilng
Cucak Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari sukuPycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung,
orang Jawamenamainya ketilang atau genthilang,
mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara
nama ilmiahnya adalah Pycnonotus
aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna
jingga (Gr.: aurum emas, gaster perut).
7. Pesut
Mahakam
Pesut
mahakam (Latin:Orcaella
brevirostris) adalah sejenis hewan mamalia yang
sering disebut lumba-lumba air
tawaryang hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan tinggal 50 ekor saja dan menempati
urutan tertinggi satwa Indonesia yang
terancam punah. Secara taksonomi, pesut mahakam adalah subspesies dari pesut(Irrawaddy dolphin).
Tidak
seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut,
pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang
dilindungi undang-undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakniSungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai
Irawady.
8. Ayam
Kampung Asli
Daerah Tulang Bawang
Barat sangat berpotensi untuk pengembangan Peternakan khusunya Unggas atau Ayam
Kampung, yang Pengembangan dan Budidaya Ayam Kampung yang diberi nama Mano-Q
Tubaba. Unit Bisnis Mano-Q Tubaba sedang dijalankan secara bertahap yang nantinya
Tuba Barat adalah daerah yang menghasilkan bibit ayam kampung terbesar
diwilayah Sumatera, dengan diawali DOC 4000 ekor pada bulan November 2015 silam
dan 10.000 ekor pada bulan Desember mendatang dan seterusnya sehingga
Tahun 2018 Tuba Barat akan menghasilkan 1 juta ekor ayam.
9.
Gajah
Gajah adalah mamalia besar dari familia Elephantidae dan ordo Proboscidea. Secara tradisional, terdapat dua spesies yang diakui, yaitugajah afrika (Loxodonta africana) dan gajah asia (Elephas maximus), walaupun beberapa
bukti menunjukkan bahwa gajah
semak afrikadan gajah
hutan afrika merupakan spesies yang berbeda (L. africana dan L. cyclotis).
Gajah tersebar di seluruh Afrika sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Elephantidae adalah satu-satunya familia dari ordo
Proboscidea yang masih lain; familia lain yang kini sudah punah termasuk mammoth dan mastodon. Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan
tinggi yang dapat mencapai 4 m (13 ft) dan massa yang kurang lebih
7,000 kg (15,000 lb). Gajah memiliki ciri-ciri khusus, dengan yang
paling mencolok adalah belalai atauproboscis yang digunakan untuk banyak hal, terutama untuk
bernapas, menghisap air, dan mengambil benda.
10. Harimau
Harimau (bahasa Latin: Panthera tigris) adalah hewan yang tergolong dalam filum Chordata (mempunyai saraf tulang belakang), subfilum vertebrata (bertulang
belakang), kelas mamalia (berdarah
panas, berbulu dengan kelenjar susu), pemakan daging (karnivora),
keluarga felidae (kucing), genus
panthera, dan tergolong dalam spesies tigris.
Harimau adalah jenis kucing terbesar
dari spesiesnya, bahkan lebih besar dari singa. Harimau juga adalah kucing tercepat kedua dalam
berlari, setelah citah. Dalam keseluruhan karnivora, harimau
adalah kucing karnivora terbesar dan karnivora terbesar ketiga setelah beruang kutub dan beruang coklat.
11. Tapir
Tapir adalah binatang herbivora yang memakan dedaunan
muda di sepanjang hutan atau pinggiran sungai. Tapir memiliki bentuk tubuh
seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang panjang mirip
trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara burung daripada binatang
mamalia.[1] Tapir merupakan hewan yang soliter,
kecuali pada musim kawinnya. Aktivitasnya lebih banyak pada malam hari (nokturnal). Aktivitas makan biasanya dilakukan sambil tetap terus
berpindah dalam jalur yang berpindah-pindah. Jangkauan jelajah tapir sangat
luas karena mereka cenderung berjalan jauh untuk menemukan lokasi yang kaya
garam mineral
12. badak
badak
bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badakyang
masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai
baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini
lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm,
lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
13. banteng
Banteng atau tembadau (dari bahasa Jawa, banṭèng), Bos
javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan
diMyanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa,
dan Bali.
Banteng dibawa ke Australia Utara pada masa kolonisasiBritania Raya pada tahun 1849 dan sampai sekarang masih lestari.
14. Kerbau
Kerbau adalah binatang memamah biak yang
menjadi ternak bagi banyak bangsa di dunia, terutama Asia. Hewan ini adalahdomestikasi dari
kerbau liar (orang India menyebutnya arni)
yang masih dapat ditemukan di daerah-
daerah Pakistan, India,Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, Cina, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.
15. Rusa
Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan)
yang termasuk familiaCervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan
bukan tanduk, yang
merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim
panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada
sekitar 34 spesies rusa di
seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar: kelompok rusa dunia lama
yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae;
serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae.
16. Babi Hutan
Babi hutan (nama
latin: Sus scrofa) juga
dikenal sebagai babi liar[1] adalah babi yang banyak hidup di Eurasia, Afrika Utaradan Kepulauan Sunda Besar. Namun karena banyak campur tangan manusia sehingga
membuat salah satu spesies hewan
terbanyak ini mulai menyebar.[2] Angka
yang tinggi dan kemampuan beradaptasi babi ini digolongkan sebagai sesuatu yang menjadi salah satu
perhatian IUCN.[3] Hewan ini
mungkin berasal dari Asia Tenggara selama awal pleistosen dan
percampuran jenis-jenis babi dari luar karena tersebarnya diseluruh dunia.[4] Pada
tahun 2005, sebanyak 16 subspesiestelah
diakui, yang dibagi menjadi empat kelompok regional berdasarkan
tinggi tengkorak dan panjang
17. Orang Uta
Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan ataucokelat, yang
hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia,
khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera Istilah "orang utan" diambil dari kata dalam bahasa melayu, yaitu 'orang' yang berarti manusia dan
'utan' yang berarti hutan. Orang utan mencakup dua sub-spesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan
(borneo) (Pongo pygmaeus).[4] Yang unik adalah orang utan memiliki
kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, di mana orang
utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%
18. Monyet
Monyet adalah
istilah untuk semua anggota primata yang
bukan prosimia ("pra-kera", seperti lemur dan tarsius) atau kera, baik yang tinggal di Dunia Lama maupun Dunia Baru. Hingga
saat ini dikenal 264 jenis monyet yang hidup di dunia. Tidak seperti kera,
monyet biasanya berekor dan berukuran lebih kecil. Monyet diketahui dapat
belajar dan menggunakan alat untuk membantunya dalam mendapatkan makanan.
19. Bekantan
Bekantan atau
dalam nama ilmiahnya Nasalis
larvatus adalah sejenis monyet berhidung
panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet
lainnya adalah hidung panjang
dan besar yang hanya ditemukan di spesiesjantan. Fungsi
dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin
disebabkan oleh seleksi alam.
Monyetbetina lebih
memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya
inilah, bekantan dikenal juga sebagaimonyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan.
20. Ular
Ular adalah
reptilia tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata).
Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki, memiliki lubang telinga, dan
kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan tetapi untuk kasus-kasus kadal tak
berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) perbedaan ini menjadi
kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan. namun ular tetap dapat dibedakan
karena ular tidak memiliki telinga dan kelopak mata.
21. Buaya
Buaya adalah reptil bertubuh
besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma
schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar
untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni
kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya,
namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara.
Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil danmamalia,
kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung
pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena
evolusi semenjak zaman dinosaurus.
22.
Tokek
Tokek adalah nama umum untuk menyebut cecak besar. Ada banyak jenis tokek, namun istilah tokek secara sempit biasa dipadankan bagi
anggota marga Gekko, suku Gekkonidae.
Sedangkan tokek dalam bahasa awam umumnya merujuk kepada tokek rumah (Gekko gecko), yang memiliki persebaran luas.
23. Kadal
Kadal adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok reptil. Secara
luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (bahasa Inggris: lizards) juga mencakup kelompok cecak, tokek, bunglon, cecak terbang, biawak, iguana dan
lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang
umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup di atas tanah (Ingg.: skink, suku Scincidae,
atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha).
24. Biawak
Biawak adalah
sebangsa reptil yang
masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (Varanidae).
Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai bayawak (Sunda), menyawak atau nyambik (Jawa), berekai (Madura), dan monitor lizardatau goanna (Inggris).
25.
Bunglon atau londok
Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang
termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.)
dan soa-soa (Hydrosaurus spp.).
Bunglon meliputi beberapa marga,
seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya,
meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya
berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi
warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
26. Kura –kura
Kura-kura dan penyu adalah
hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa
hewan yang disebut (ordo)Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah
dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan
kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas
yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah
(ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari
dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun
seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang
yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok
labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing,
yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar
tempurung tulangnya.
27.
Trenggiling Biasa
Trenggiling biasa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) adalah
wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara.Hewan ini memakan serangga dan
terutama semut dan rayap. Trenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah.
Trenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater (pemakan semut).
Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat
dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi
menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai
alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya
seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya
dapat melukai kulit pengganggunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar