Dampak
Pencemaran Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan
Dampak pencemaran lingkungan hidup
semakin membahayakan, baik kualitas maupun kuantitas – seiring meningkatnya
variasi aktifitaspencemaran
lingkungan. Sejak zaman revolusi
industri, kerusakan lingkungan semakin mengkhawatirkan. Polusi udara oleh asap,
karbon dioksida; polusi air oleh sampah, limbah rumah tangga, bahan bakar
beracun (B3) limbah industri; pencemaran tanah oleh sisa bahan tambang sepertiMercury,
limbah nuklir; polusi suara oleh aktifitas transportasi, industri.
Semua
memberikan tekanan kepada kesehatan manusia secara psikologis, biologis,
ekonomis, ekologis. Peningkatan dampak pencemaran lingkungan hidup akan
menurunkan daya dukung alam bagi manusia. Bila alam tidak mampu lagi mendukung,
maka akan terjadi konflik, perang sesama manusia memperebutkan sumber daya
alam, untuk makan, bertahan hidup. Alam memiliki batas. Bila pola pemanfaatan
tidak diatur pada titik optimal – bedakan dengan istilah maksimal -,
berkelanjutan, maka bisa saja manusia akan punah.
Pencemaran
lingkungan adalah kondisi tercemarnya komponen fisik dan biologis sistem bumi
atau atmosfer sedemikian rupa dimana proses alami lingkungan terganggu (Kemp,
1998:129), menyebabkan menyebabkan kerugian atau kondisi tidak aman bagi
manusia, makhluk hidup lainnya. Zat pencemar (kontaminan) dapat berupa kimiawi,
energi, kebisingan, panas, cahaya.
Akibat
penecmaran udara, untuk sekedar bernafas, penduduk memakai masker di Kota
Harbin, China, tahun lalu
Terdapat berbagai sebab
pencemaran lingkungan. Semakin banyak aktifitas manusia memproduksi
produk yang menghasilkan limbah berupa zat pencemar tidak alami, tidak terurai
oleh alam, mengganggu proses ekologi, maka semakin buruk, negatif bagi
lingkungan.
Berbagai dampak pencemaran
lingkungan hidup:
Dampak
pada manusia: dampak pencemaran lingkungan pada manusia terutama fisik, tetapi
bisa berubah menjadi psikologis, syaraf dalam jangka panjang. Dampak negatif
paling terkenal adalah sakit pernapasan, dalam bentuk alergi, asma, iritasi
mata, hidung, atau bisa pula berupa bentuk lain infeksi pernapasan. Selain itu,
pencemaran lingkungan telah terbukti menjadi faktor utama perkembangan kanker.
Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika manusia memakan zat pencemar (polutan)
secara tidak langsung yang digunakan dalam produksi makanan olahan, atau
pestisida untuk memupuk tanaman. Penyakit lainnya, walau jarang, termasuk
hepatitis, tifus, diare, gangguan hormonal.
Pencemaran
lingkungan menyebabkan berbagai spesies mati. (Foto: EPA)
Dampak pada hewan: pencemaran
lingkungan mempengaruhi hewan, terutama menyebabkan kerusakan habitat melalui
racun, limbah, sehingga mereka tidak dapat hidup di habitatnya, kemudian
peristiwa hujan asam dapat mengubah komposisi sungai, menghasilkan pencemaran
laut, beracun untuk ikan, menurunkan populasi kura-kura air tawar,
penyu. Pencemaran pada lapisan bawah atmosfer dapat menyebabkan masalah
paru-paru untuk semua hewan. Nitrogen dan fosfat dalam air meningkatkan
kelebihan populasi (over-population) alga beracun. Polusi tanah
menyebabkan kerusakan, kehancuran mikroorganisme. Ini berpotensi memiliki efek
dramatis membunuh lapisan pertama mata rantai makanan utama.
Dampak pencemaran lingkungan hidup pada tanaman tidak dapat
dianggap remeh. hewan, tumbuhan, terutama pohon, bisa hancur oleh hujan
asam – ini juga memiliki efek negatif pada hewan karena merusak habitat mereka
-, pencemaran udara di lapisan atmosfer rendah akan memblokir respirasi tanaman,
polutan berbahaya dapat diserap dari air atau tanah. Akhirnya, berbagai manfaat
keanekaragaman hayati bagi manusia akan terancam punah.
Dampak
pada ekosistem: pencemaran lingkungan, hampir secara eksklusif disebabkan oleh
kegiatan manusia, memiliki efek negatif pada ekosistem, menghancurkan lapisan
dan proses penting keseimbangan ekosistem, menyebabkan efek yang lebih negatif
pada atmosfer yang dibutuhkan manusia untuk bernafas serta melindungi bumi dari
radiasi matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar