MAKALAH TENTANG KERAJAAN BALI
Oleh:
KELOMPOK
:
AZAM
IHKAM
M. TILA
RIKY
SMAN 2 SUMENEP
T.A.
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang berjudul “Kerajaan
Bali.”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Kerajaan Bali. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi para pembaca
dalam memperluas pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Sumenep, November
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ii
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
2.1 Bukti
Sejarah ................................................................................. 2
2.2 Letak
Kerajaan Bali ...................................................................... 2
2.3 Raja-raja
Kerajaan Bali ................................................................. 3
2.4 Kehidupan
Kerajaan Bali .............................................................. 3
2.5 Penyebab
Kejayaan Kerajaan Bali ................................................ 5
2.6 Penyebab
Kemunduran Kerajaan Bali........................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 6
3.2 Saran ............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bali adalah tempat berkembangnya agama Hindu dan Hampir seluruh
Masyarakatnya menjadi penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai tumbuh dan
berkembang sejak abad ke – 8, bersamaan dengan pertumbuhan agama Hindu di Jawa Tengah,
Agama Hindu banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan setempat, juga terhadap
sistem pemerintah.
Berita Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada daerah Dwapatan (Bali) yang
mempunyai adat yang sama dengan Jawa (Holing). Prsasti Bali 804 Caka (882 M)
menyebutkan pemberian izin pembuatan pertapaan di bukit Kintamani. Prasasti
berangka tahun 896 caka (991 M) isinya menyebutkan tempat suci dan istana Raja
terletak di Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa Nagari dan Bali Kuno. Kitab
Usana Bali abad ke 16 menyebutkan Raja Jayapangus memerintah setelah Raja
Jayakusuma. Ia Raja penyelamat Bali yang terkena malapetakaa karena lupa
menjalankan ibadah Raja ini juga mendapat wahyu untuk melakukan upacara agama
kembali yang sekarangsebagai hari Galungan.
Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah
Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan
Pulau Jawa. Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak zaman dulu mempunyai
hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat
Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada
kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi
Majapahit.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam makalah ini berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa
Bukti Kerajaan Bali?
2. Dimana
letak Kerajaan Bali?
3. Siapa
raja-raja Kerajaan Bali?
4. Bagaimana
kehidupan Kerajaan Bali?
5. Apa
penyebab kejayaan Kerajaan Bali?
6. Apa
kemunduran Kerajaan Bali?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bukti Sejarah
· Berasal dari kitab sejarah dinasti Tang. Di sebelah
timur Ho – ling terletak P’oli dan bahwa negeri Da – pa – tau terletak
disebelah selatan Kamboja. Penduduknya menulis di atas daun Patra (rontal) Di
dalam berita Cina dikatakan bahwa mayat orang Da – pa – tau diberi bekal
berupa perhiasan (emas) dan dibakar.
Prasasti Bali yang tertua berangka tahun 804 S (882 M) isinya : pemberian
izin kepada para biksu dan pendeta agama Buddha untuk membuat pertapaan di
bukit Cintamani. Prasasti berangka tahun 818 S (896 M) dan 883 S (911 M)
isinya : mengenai tempat sucidan tidak menyebutkan nama Raja. Prasasti
yang ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur *Permukaan prasasti
ditulissebagian dengan huruf Nagari (huruf India) dan sebagian dengan huruf
Bali kuno, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Angka berupa
Candra Sangkala dan berbunyi“Khecarawahni – Murti artinya tahun 836 S (914 M).
B. Letak
Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau kecil yang tak jauh dari Jawa Timur dengan nama yang sama. Kerajaan Bali umumnya bercorak agama Hindu.
Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa karena letak kedua pulau ini berdekatan.
Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap disana. Sampai sekarang ada
kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris
tradisi Majapahit.
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala, sebelum
kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali
yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa
blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit.
Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari
Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah
Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M.
Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air
Madatu, lalu beliau digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975
M). Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya,
yang letaknya sekarang.
Pusat Kerajaan Bali pertama di Singhamandawa. Raja pertama Sri
Ugranesa. Beberapa prasasti yang ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan
bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan keluarga raja yang
lain. Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah
dikuasaiSingasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.
C.
Raja- Kerajaan Bali :
1.
Khesari Warmadewa yang beristana di
Singhadwala menurunkan Wangsa Warmadewa
2.
Ugrasena
3.
Raja Haji Tabanendra Warmadewa ia di candikan
di Air Mandu
4.
Raja Jayasingha Wamadewa ia membangun
pemandian di Desa Manukraya yaitu Pemandian Tirta Empul dekat tampak Siring
tahun 960
5.
Raja Jayasadhu Warmadewa
6.
Sri Maharaja Sri Wijaya Mahdewi
7.
Raja Udayana yang memerintah bersama
istrinya yakni Gunapriyadarmapatni yang melahirkan Airlangga, Marakata, Anak
wungsu
8.
Marakata bergelar Marakata Utungga Dewa
yang di segani rakyatnya, ia membangun bangunan suci di Gunung Kawi,
Tampak Siring Bali
9.
Anak Wungsu, mengaku penjelmaan Wisnu
yang masa pemerintahannya di bantu 10 senopati rakyat hidup dari bertani,
binatang yang berharga adalah Kuda. Untuk golongan pedagang laki-laki
disebut Wanigrama dan untuk perempuan disebut Wanigrami
10. Raja Walaprabuk. Raja Jayasakti, pada masa pemerintahanya ada dua kitab undang-undang
yakni Utara Widdi Balawan dan Raja Wacana (Rajaniti)
11. Jayapangus yang dikenal penyelamat negara karena mengajak rakyatnya kembali
melakukan upacara agama sehingga mendapat wahyu (Hari Galungan)
D. Kehidupan Kerajaan Bali
1. Kehidupan
Politik
Nama Bali sudah lama dikenal dalam
beberapa sumber kuno. Dalam berita Cina abad ke-7 disebut adanya nama daerah
yang bernama Dwa-pa-tan, yang terletak disebelah timur Kerajaan Holing (Jawa).
Menurut para ahli nama Dwa-pa-tan ini sama dengan Bali. Adat istiadat penduduk Dwa-pa-tan ini sama dengan di Holing, yaitu
setiap bulan padi sudah dipetik, penduduknya menulis dengan daun lontar,
orang yang meninggal dihiasi dengan emas, dan ke dalam mulutnya dimasukkan
sepotong emas sertadiberi harum-haruman, kemudian mayat itu dibakar.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang
ditemukan, pengaruh Buddha datang terlebih dahulu dibandingkan dengan pengaruh
Hindu. Prasasti yang berangka tahun 882 M, menggunakan bahasa Bali menerangkan
tentang pemberian i in kepada para biksu untuk mendirikan pertapaan di
Bukit Cintamani. Pengaruh Hindu di Bali berasal dari JawaTimur, ketika Bali
berada di bawah kekuasaan Majapahit. Ketika Majapahit runtuh, adasebagian
penduduk yang melarikan diri ke Bali, sehingga banyak penduduk Bali sekarangyang
menganggap dirinya keturunan dari Majapahit.
Prasasti yang menceritakan raja yang
berkuasa di Bali ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur. Dalam prasasti ini
disebutkan bahwa raja yang bernama KhesariWarmadewa, istananya terletak di
Sanghadwala. Prasasti ini ditulis dengan huruf Nagari(India) dan sebagian lagi
berhuruf Bali Kuno, tetapi berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berangka
tahun 914 M (836 saka), dalam Candrasengkala berbunyi Khecara-wahni-murti.
Raja selanjutnya yang berkuasa adalah
adalah Ugrasena pada tahun 915 M.Ugrasena digantikan oleh Tabanendra Warmadewa
(955-967 M). Tabanendra kemudian digantikan oleh
Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua buah pemandian di desaManukraya.
Pemandian ini merupakan sumber air yang dianggap suci. Jayasinghakemudian
digantikan oleh Jayasadhu Warmadewa yang memerintah dari tahun 975-983M. Tidak
banyak berita yang menceritakan masa kekuasaannya.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi yang berkembang di
Bali adalah sektor pertanian. Hal itudapat dibuktikan dengan kata-kata yang
terdapat dalam berbagai prasasti yangmenunjukkan usaha dalam sektor pertanian,
seperti suwah, parlak (sawah kering), gaga(ladang), kebwan (kebun), dan
kaswakas (pengairan sawah).
3. Kehidupan Sosial Budaya
Struktur masyarakat Bali dibagi ke dalam
empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Tetapi pembagian kasta
ini tidak seketat seperti di India. Begitu puladalam pemberian nama awal pada
anak-anak di lingkungan masyarakat Bali memilikicara yang khas, yaitu:a. Wayan
untuk anak pertama; b. Made untuk anak kedua; c. Nyoman untuk anak
ketiga;d. Ketut untuk anak keempat.Tetapi ada juga nama Putu untuk panggilan
anak pertama dari kasta Brahmanadan Ksatria
4. Kepercayaan
Masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh
dari kebudayaan India, terutamaHindu. Sampai sekarang, masyarakat Bali masih
banyak yang menganut agama Hindu. Namun demikian, agama Hindu yang mereka
anut telah bercampur dengan budayamasyarakat asli Bali sebelum Hindu.
Masyarakat Bali sebelum Hindu merupakankelompok masyarakat yang terikat oleh
hubungan keluarga dan memuja roh-roh nenek moyang yang mereka anggap dapat
menolong dan melindungi kehidupan keluarga yang masih hidup. Melalui proses
sinkretisme ini, lahirlah agama Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.
E. Penyebab
Kejayaan
1.
Naik tahtanya Dharmodayana. Pada masa
pemerintahnnya, system pemerintahan Kerajaan Bali semakin jelas.
2.
Perkawinan antara Dharma Udayana dengan
Mahendradata yang merupakan putri dari raja Makutawangsawardhana dari Jawa
Timur, sehingga kedudukan Kerajaan Bali semakin kuat.
F. Penyebab
Kemunduran
Dikisahkan seorang raja Bali yang saat
itu bernama Raja Bedahulu atau yang dikenal dengan nama Mayadenawa yang
memiliki seorang patih yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan
Gadjah Mada dari kerajaan majapahit ke Bali adalah ingin menaklukan Bali di
bawah pimpinan Kerajaan Majapahit, namun karena tidak mampu patih Majapahit itu
mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh membuat sumur dan setelah sumur
itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup dengan tanah dan batu namun dalam
lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu.
Tanah dan batu yang dilemparkan ke sumur balik dilemparkan ke atas. Pada
akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia merelakan dirinya untuk dibunuh baru
dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa, Bali dapat ditaklukan oleh
Gadjah Mada pada tahun 1343.
1.
Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk
untuk pergi ke Majapahit, sesampainya di Majapahit Kebo Iwa dibunuh.
2.
Patih Gajah Mada yang berpura-pura
menyerah dan minta diadakan perundingan di Bali, lalu ia menangkap raja Bali
yaitu Gajah Waktra sehingga kerajaan Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Bali muncul pada abad ke 9 yang di perintah oleh Raja Sri
Kesariwarmadewa, Udayana dan anak Wungsu. Tahun 915 Raja Bali Ugrasena berhasil
membangun Kerajaan Bali dan berkembang dan serta menjalin persahabatan Mataram,
dan di tandai perkawinana Udayana Wamadewa (956-1022) kawin dengan putri
Makutawangsa Whardana yang bernama Mahendratta, hubungan berlanjut setelah
putra Udayana yang bernama Airlangga menikah dengan putri Darmawangsa Tguh
sampaia khirnya terjadi perlaya 1016.
Karena diserang oleh Raja Wurawari dari Wengker yang merupakan sekutu
Sriwijaya. Pada masa pemerintahan anak Wungsu (1049-1077) berhasil dibangun
Candi Tampak Siring. Pengganti Anak Wungsu, Jaya Sakti, Jayapangus dan Bedahulu
adalah raja lemah dan akhirnya ditaklukan oleh Gajah Mada dalam meluaskan
KerajaanMajapahit
B. Saran
Tiada sesuatupun yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan makalah
yang penulis susun ini juga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi melengkapi
makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/penyebab-kejayaan-dan-kemunduran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar